Luka yang Menggores Hati
Aku bukanlah pujangga yang mahsyur dengan tarian tinta. Aku hanya aku yang terkadang penerimaanku ini tersasar daripada apa yang aku impikan. Ada benarnya ungkapan di sudut itu; hidup ini adalah lukisan tanpa pemadam. Sekali langkah tersasar, meskipun diundur, tetap jua meninggalkan kesan. Begitu juga saat dilukai. Walau atas dasar apa sekalipun luka itu menggores, namun sakitnya tetap terasa. Jua walau segunung maafpun datang menyembah, meski duka beransur pergi namun luka itu takkan terpadam. Seringkali aku merayu pada diri untuk ku mengerti tentang sesuatu; dia jua insan biasa yang terkadang melakukan dosa. Namun aku seringkali tewas untuk terus akur. Mengapa ia bertandang jika hanya untuk menyakiti?
kerana ia adalah ujian kehidupannn
BalasPadamKetentuan Ilahi :-)
BalasPadam