Sedangkan Roda Pancit Pun Boleh Berputar

Hmm hidup ni ibarat wayang gambar yang selalu kita tonton di layar putih. Kitalah watak, kitalah penonton dan kitalah pengkritik yang hebat. Masakan segalanya diaturkan hanya untuk sia-sia?

Hidup ibarat roda... Jangan mudah lupa diri saat dihurung kesenangan dan keselesaan. Kita bukan nujum yang sempurna. Keangkuhan tatkala di atas pasti membaham segalanya saat roda terpaksa akur pada putarannya. Ada ketikanya ia terhenti di bawah.

Hidup ibarat roda... Ada masa kita senang, ada ketika sebaliknya. Harapnya dalam masa kedua-dua itu kita tak lupa tentang sesuatu yang seharusnya kita ingat; tentang roda dan putarannya. Lantas, jangan terlalu angkuh saat kita senang seolah-olah kita takkan merasa susah untuk detik yang seterusnya. Jangan pula terlalu meratapi saat di bawah kerna pasti ada esok meski di lain alam.

Life is like a wheel... Sooner or later, it always come around to where you started again. Jadi mulakan segalanya dengan hati yang rendah diri. Semoga kita tak lupa diri...

P/s: Saya belajar, walaupun saya punya kekasih hati namun saya tetap perlukan kawan-kawan. Itu jua yang seharusnya dia sedar. Peace!