Teman tapi Mesra
Siang tadi kau menjelma, khabarnya ingin mendengar berita. Indah rasanya saat berkongsi cerita semula. Bersama berdua bergelak ketawa setelah sekian lama terhenti bersuka. Ya, kau dan aku bisa bahagia. Memang dulu hati ini kau yang punya. Tapi sayangnya setia dipanah masa. Retak berkecai dipandang biasa.
Saat aku kau biarkan saja. Bukan sehari dua, tapi kadar masa yang lama. Silih berganti puluhan purnama dan kau tetap sama; diam membisu tanpa kata. Akhir cerita yang membuat kau rasa tiada apa sehingga kini kita bersua saling menduga. Langit ungu. Akhirnya aku memutus kata, tak perlu membuang masa untuk sketsa yang terumbang ambing pentasnya. Dan kini aku rasa kau ada, namun bukan lagi si pemilik jiwa. Kau teman, aku selesa.
Saat aku kau biarkan saja. Bukan sehari dua, tapi kadar masa yang lama. Silih berganti puluhan purnama dan kau tetap sama; diam membisu tanpa kata. Akhir cerita yang membuat kau rasa tiada apa sehingga kini kita bersua saling menduga. Langit ungu. Akhirnya aku memutus kata, tak perlu membuang masa untuk sketsa yang terumbang ambing pentasnya. Dan kini aku rasa kau ada, namun bukan lagi si pemilik jiwa. Kau teman, aku selesa.
P/s: Kita berteman saja, teman tapi mesra.
berada dalam ketidakpastian paling menyeksakan..semua alami rasa tersebut.,.
BalasPadamteman tapi mesra cmne tu??
BalasPadam